Minggu, 31 Oktober 2010

Kulo Nuwun

Kulo nuwun merupakan sebuah ungkapan dalam Bahasa Jawa yang berarti ‘permisi’. Sesuai dengan judulnya, di sini saya akan mencoba memperkenalkan diri.

Nama saya Winda, lengkapnya Winda Yanuarni Meye. Mungkin nama Meye kedengaran unik bagi Anda, maka di depan mau saya sampaikan bahwa Meye adalah nama sebuah marga. Ayah saya berasal dari Nusa Tenggara Timur, sebuah provinsi yang terkenal dengan pulau komodonya. Baiklah, kendati berdarah NTT, namun saya lahir dan besar di Semarang, namun dalam perjalanannya, saya sekarang moving ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Ya, saya seorang mahasiswa semester  7. Saya tau, mungkin yang ada di benak anda setelah membaca statement barusan : “oh, udah mau lulus ya?” , itu memang sebuah pertanyaan klise yang secara spontan terlontar oleh orang kebanyakan.  Tidak ada masalah dengan pertanyaan itu, yang jadi masalah adalah bagaimana saya harus menjawabnya. Adalah benar bahwa saya adalah seorang mahasiswa semester akhir yang sedang berkutat dengan skripsi, namun sesudah wisuda nanti saya masih harus menempuh pendidikan panjang, sebelum akhirnya disumpah untukk menjadi seorang dokter. Jadi, bisakah saya dibilang sebagai mahasiswa yang sudah mau lulus? Terserah. Jujur saja, saya juga bingung.




Ingin cerita sedikit, menjadi seorang dokter memang impian saya sejak kecil. Ketika orang bertanya kepada saya, “Winda kalau sudah besar mau jadi apa?” Selalu dan selalu saya menjawab “Dokter!”. Seiring berjalannya waktu, saya semakin menyadari bahwa menjadi seorang dokter itu sulitnya setengah mati. Tidak hanya harus bersaing dengan ribuan orang-orang dengan keinginan serupa, belajar kedokteran juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saya tahu dan paham betul akan hal itu. Kalau saya boleh jujur, ada rasa “pekewuh” kepada orang tua saya. Tidak enak hati kalau saya bersih keras masuk sekolah kedokteran yang butuh biaya banyak. Saya sempat merasa egois. Namun, ternyata pola pikir kedua orang tua saya membuat saya dan keluarga berpikiran lain. Orang tua saya, terutama ayah, dengan tegas mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah investasi. Untuk berinvestasi memang butuh modal banyak sedangkan hasilnya belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Bukankah itu yang namanya investasi? Maka hal itu pun memperkuat saya untuk terus berjuang dan berjuang.




Motivasi menjadi dokter sungguh sangat beragam. Kalau saya ditanya: “ Kamu termotivasi karena dokter uangnya banyak ya?” Tentu saja saya akan menjawab “Iya” dan tentunya saya meng-amin-i hal itu. Sungguh akan sangat munafiknya saya kalau saya bilang uang bukan motivasi saya, namun saya tegaskan, uang bukan menjadi motivasi nomor wahid bagi saya. Saya mendapat panggilan untuk melayani sesama, itulah yang paling pertama dan utama.

Lewat blog ini saya ingin menumpahkan, sekaligus berbagi kepada siapa saja dan dimana saja mengenai seluk beluk dunia kedokteran dan kesehatan. Siapa tau anda nanti atau anak anda nantinya termotivasi untuk terjun di dalamnya. Namun lebih dari itu, saya sangat berharap supaya blog ini dapat berguna buat siapa saja yang membacanya. Syukur – syukur bisa menginspirasi anda sekalian. Selamat membaca dan semoga bermanfaat

Feel free to contact me.
081226909077 atau windameye1990@gmail.com