"I keep, keep thinking that it's not goodbye.. Keep on thinking it's a time to fly.."
-Graduation (Friends Forever) by Vitamin C-
Ya, yang barusan adalah petikan dari sebuah lagu berjudul Graduation. Lagu ini mendadak kerap kali saya putar berulang-ulang, bahkan, lebih dari itu, setiap mendengar lagu ini, saya mencoba untuk menghayatinya. Berhadapan pada istilah kelulusan sebenarnya bukan hal baru bagi saya, saya merasakan bagaimana rasanya lulus TK, SD, SMP, dan juga SMA sebelumnya, namun kelulusan yang akan saya hadapi kali ini terasa beda sekali.
Aura mendekati kelulusan sebenarnya sudah mulai saya rasakan semenjak akhir semester 5 kemarin, dimana kakak - kakak angkatan 2006 sudah mulai ko as, jadilah angkatan saya sebagai angkatan tertua di kampus. Pada waktu itu saya masih berpikir, toh masih punya satu tahun lagi sebelum ko as, ah masih lama.. tapi ternyata waktu satu tahun itu benar - benar tidak terasa. Blok demi blok berlalu, lalu tahu - tahu saja saya sudah menyelesaikan semua blok. Lalu saya kembali bertanya pada diri saya, ke mana saja saya selama satu tahun ini? hal ini juga semakin dipertajam, saat tiba waktunya pendadaran. Hah? Saya juga kaget, tau - tau saja saya sudah selesai pendadaran. Waow.. Sungguh, waktu berlalu cepat sekali.
Agaknya, hal ini mulai memancing otak saya untuk berpikir tentang rencana masa depan. Mungkin bagi sebagian orang, rencana masa depan diidentikkan dengan berkhayal. Untuk apa jauh - jauh memikirkan masa depan, sudah jalani saja saat ini, begitu kata sebagian orang. Ya, ada benarnya juga, tapi saya kurang setuju. kalau boleh jujur, saya percaya pada kekuatan mimpi, the power of dream!
Sedikit cerita, tahukah anda, saya sering kali menggambarkan diri saya, atau singkatnya, katakanlah 'berkhayal' bahwa saya telah mendapatkan apa yang saya inginkan. Semisal, dulu waktu SD, saya berkhayal supaya bisa masuk di SMP favorit, di kelas akselerasi. Pada waktu itu saya mulai membayangkan dengan detail, bagaimana nanti kalau saya diterima, mencoba membayangkan betapa sibuknya saya nantinya, dan lain sebagainya,sampai akhirnya saya sungguh - sungguh merasakan bagaimana menjadi anak kelas percepatan itu. Luar biasa bukan?
Mengapa bisa begitu? ada orang yang bilang, kalau dengan memvisualisasikan masa depan, itu berarti kita mengajak alam bawah sadar kita untuk berjuang meraih apa yang kita inginkan, ada pula teori semestakung atau semesta mendukung yang kurang lebih sama. Namun, menurut saya, ini menurut saya pribadi ya, ada penjelasan yang lain, yaitu bahwa secara tidak sadar, sebenarnya kita menyampaikan permohonan kita tadi melalui doa kepada Sang Maha, dan ketika apa yang kita inginkan mendapat ijin dariNya maka terwujudlah hal itu.
Obrolan dengan orang tua tadi pagi memang semakin mengingatkan saya tentang pentingnya membuat planning. Ayah saya selalu mengingatkan, di jaman yang sudah maju ini dunia akan semakin menuntut. Begitu juga dalam profesi kedokteran, pasien yang datang semakin kritis, dokter pun dituntut untuk lebih handal dalam menangani pasien. Bagaimana caranya supaya dapat menjadi dokter handal? tentu saja melalui jalur pendidikan. Dengan kata lain, ilmu atau pendidikan adalah hal yang paling utama. Tentu saja saya sangat setuju dengan pendapat beliau. Lalu muncul pertanyaan di belakang kata pendidikan tersebut. Pertanyaannya adalah apa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
Uniknya, ibu saya memberikan pemahaman lain mengenai rencana masa depan, selain mengiyakan bahwa pendidikan itu penting, beliau juga memikirkan mengenai rencana masa depan untuk membina hidup berumah tangga nantinya. Ibu saya hanya mengingatkan bahwa saya adalah anak perempuan, dan pendidikan spesialisasi itu makan waktu yang lama. itu saja. Memang kelihatannya singkat, tapi sungguh penuh makna.
Seakan tidak mau kalah, adik saya juga ikut memberikan kontribusi secara tidak langsung. Karena satu dan lain hal, saya membuka - buka buku pelajaran Sejarah nya, pelajaran sejarah anak SMP, di situ saya menemukan sebuah materi mengenai pembangunan nasional jaman orde baru yang memiliki prinsip: Bertahap dan Berkesinambungan. Apa artinya bertahap? Tentu saja langkah demi langkah, satu demi satu, apa artinya berkesinambungan? terus menerus maju untuk menempuh dan mengembangkan tahap selanjutnya dengan tanpa meninggalkan apa yang sudah didapat/ dipelajari di tahap sebelumnya. Luar biasa!
Agaknya hari ini Tuhan memang mengingatkan saya agar menjadi semakin dewasa. Tidak tanggung - tanggung, Tuhan mengigatkan saya melalui orang-orang terdekat saya, keluarga saya :)
Baiklah, jadi apa yang bisa saya simpulkan mengenai graduation atau kelulusan yang sudah semakin dekat ini?
- Kelulusan kali ini berbeda dengan kelulusan saya sebelumnya
- Lulus bukan berarti saya sudah menguasai ilmu kedokteran. saya hanya sekedar lebih tahu tentang ilmu kedokteran. Oleh karena itu, saya juga harus menempuh pendidikan profesi sebagai seorang ko as selama dua tahun ke depan.
- Lulus merupakan titik balik saya, yang memberikan saya pembelajaran untuk mulai berpikir selayaknya orang dewasa.
Maka, kelulusan memang bukan waktunya untuk mengatakan good bye pada materi perkuliahan dan teman - teman seperjuangan, melainkan waktunya untuk terbang mengepakkan sayap, saya ingin mengepakkan kedua sayap saya dengan kokohnya, supaya saya dapat terbang ke langit setinggi - tingginya, mengapa harus tinggi? Supaya ketika saya terjatuh, saya masih berada di antara bintang - bintang. Dan bahagianya saya apabila saya dapat terbang bersama dengan orang - orang yang saya cintai. Ya, mari mengepakkan sayap bersama ! Tetap semangat semuanya!
NB: doakan saya ya di ujian komprehensif tgl 23 Februari nanti (kalau ngga berubah), doakan juga mengenai ujian perbaikan yang masih harus saya tempuh. Semoga keduanya membuahkan hasil yang maksimal dan terbaik. Amin :)
"I'll spread my wings and I learn how to fly, I'll do what it takes till I touch the sky"
-Breakaway by Kelly Clarkson-