Setelah anda lolos
dalam seleksi administrative, anda akan menerima email lanjutan yang berisi
jadwal dan tempat Leaderless Group Discussion (LGD) dan wawancara. Yang perlu
anda perhatikan di sini adalah, pastikan anda mempunyai email yang aktif karena
semua informasi detail wawancara akan dikirimkan via email, bukan dicantumkan
dalam web. Ada baiknya pula anda membuat grup whatsapp/ bbm dengan teman
seperjuangan anda supaya dapat saling mengingatkan satu sama lain. Pengalaman
saya dulu, tempat wawancara berubah dua kali. Awalnya di tempat A, lalu berubah
B, dan pada akhirnya saya diwawancara di tempat C. Nah, hal semacam inilah yang
perlu anda perhatikan dan pantau. Berikut beberapa tips tentang LGD dan
wawancara, semoga dapat bermanfaat dan
memberikan gambaran bagi anda J Amin!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebelum
LGD + Wawancara
- Bersyukurlah kepada Tuhan YME karena atas ijinnya anda telah lolos tahapan seleksi administrative J
- Ada baiknya anda melakukan cek lokasi, kalau bisa anda juga harus cek di ruang mana dan di lantai mana anda akan menjalani LGD dan wawancara.
- Siapkan kostum terbaik anda. Tentu saja anda harus tampil formal.
- Untuk laki – laki anda bisa gunakan kemeja / batik dengan bawahan berbahan kain (sebaiknya tidak jeans), dengan sepatu vantovel/ yang sejenis.
- Untuk perempuan.. hehe.. sepertinya lebih ribet ya.. sama saja sebetulnya, bisa pakai atasan kemeja ditambah blazer/ batik yang dipadupadankan dengan rok/ celana berbahan kain atau bisa juga model terusan atau dress batik, untuk sepatu : gunakan yang formal, saya sendiri pakai wedges pada waktu interview. Dan yang paling penting : anda harus nyaman dengan apa yang anda kenakan. Dan apa yang anda kenakan harus membuat anda tampil lebih percaya diri.
- Saya sempat diingatkan oleh seorang teman, bagaimana kalau saya di tanya kenapa memilih pakai baju itu? (saya mengenakan batik) Saya lantas berpikir dan menemukan jawaban sbb : 1) karena batik merepresentasikan Indonesia, sebagai generasi muda saya bangga pakai batik. 2) karena baju yang saya kenakan ini adalah baju ibu saya (walopun agak kelonggaran), saya merasa nyaman-tenang-percaya diri dengan pakai baju ini. Hehe tapi ternyata tidak ditanyakan oleh interviewer, tapi ada baiknya anda memikirkan hal ini juga.
- H minus satu, anda harus beristirahat dengan cukup, jangan begadang, pastikan anda dalam kondisi optimal untuk menjalani LGD dan wawancara. Sangat mungkin anda harus menunggu sepanjang hari untuk diwawancara atau menjalani LGD, sehingga anda perlu membawa stock makanan dan minuman (nanti diberi snack juga sih hehe). Jangan lupa sarapan juga ya.
- Menata hati dan pikiran. Stay calm. Tetap optimist. Anda akan mengusahakan yang terbaik, jangan lupa meminta campur tangan Tuhan untuk membantu anda. Sampaikan rasa khawatir anda dalam doa, yakinlah, apapun hasilnya, itulah yang terbaik buat anda.
Nah, begitulah kira –
kira general tips sebelum LGD dan interview, nah sekarang kita lanjutkan lagi
yaaaa…
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Leaderless
Group Discussion
Sebagai persiapan, anda
perlu rajin membaca koran, paling tidak harus anda mulai semenjak anda tahu
bahwa anda lolos seleksi administrasi. Perhatikan berita nasional, terutama
issue yang marak diperbincangkan. Sebagai contoh, tema LGD saya adalah soal :
UU Minerba, issue Jakarta International School, relokasi ke bandara Halim
Perdana Kusuma, dan juga soal pangan. Anda harus belajar bahwa dalam beropini
anda harus memiliki dasar teori yang mendukung, tapi apabila memang kepepet,
dimana anda sama sekali tidak tahu dengan tema yang dilontarkan kepada anda
saat LGD, just use your common sense, it works too!
Sesuai namanya, diskusi
dalam LGD should be leaderless. No one lead the discussion. Setiap orang
memiliki kesempatan yang sama untuk bicara dan mengemukakan pendapat. Menurut
pendapat saya pribadi, dan juga teman teman yang menjalani LGD, titik berat
penilaian dalam LGD bukan dari segi content tema yang dibahas. Artinya, tim
penilai mungkin tidak terlalu menilai bobot anda dalam berteori, tetapi CARA
anda menyampaikan pendapat lah yang lebih penting.
Secara teknis, anda
akan dikumpulkan dalam grup beranggotakan 7 – 8 orang, anda akan didudukkan
secara melingkar. Anda kemudian diberi suatu potongan artikel (sumber biasanya
dari surat kabar) dan juga pertanyaan panduan seputar artikel tersebut, pada
waktu itu yang menjadi pertanyaan panduan dalam artikel rencana relokasi
bandara Soehat ke Halim Perdana sebagai tema LGD saya adalah : 1)identifikasi
masalah 2) solusi nya apa 3) kesimpulannya bagaimana. Anda juga akan menerima
kertas kosong untuk corat – coret (jangan lupa bawa bolpen ya). Anda akan
diberi waktu selama 5 menit untuk membaca artikel. Setelah itu, diskusi akan dimulai
selama 30 menit ke depan.
Dapat anda bayangkan,
apabila mau dibagi rata, dalam 30 menit untuk 7- 8 orang berbicara, berarti
setiap peserta kurang lebih punya waktu kurang lebih 4-5 menit untuk bicara bergantian. Tidak banyak kan? Nah
tantangan bagi anda, adalah bagaimana anda dapat memberikan kesan atau
impressing the judge dalam waktu yang teramat singkat tersebut.
Supaya lebih jelas, berikut
saya sampaikna beberapa contoh aplikatif nya :
- Anda tidak boleh mendominasi. Kecenderungan seseorang yang menguasai tema LGD dia akan mengemukakan pendapat sebanyak banyaknya. Ikuti alur pertanyaannya, saat diminta identifikasi masalah dalam artikel, ya sampaikan permasalahannya saja tidak perlu sampai solusi segala.
- Sampaikan secara singkat dan jelas, tidak perlu bertele – tele.
- Jangan memotong orang lain yang belum selesai bicara, tapi juga berikan orang lain kesempatan untuk bicara setelah anda.
- Jurus kalimat yang saya gunakan waktu akan berpedapat adalah dengan pola : appreciate – state your opinion – give others chance, atau kurang lebihnya sebagai berikut : “Terimakasih atas pendapat saudara A, menurut saya …………………, dari teman teman lain apakah ada yang ingin menambahkan/ berpendapat lain?”
- Bagaimana apabila anda ingin menyanggah bagaimana? Sampaikan dengan cara yang baik, jangan mengkonfrontasi. Mungkin contohnya begini : “Baik, kalau tadi mungkin saudara A menyampaikan dari sudut pandang X, tetapi ada baiknya pula apabila kita melihat dari sudut pandang Y yaitu …………
- Lalu, bagaimana kalau mau add on, atau cuma memberi opini tambahan? Sampaikan begini : “ Saya sependapat dengan pendapat saudara, saya ingin menambahkan bahwa…….. juga sama pentingnya”
Nah,begitulah sekelumit
tentang LGD. Jangan lupa tunjukkan body language yang “open” bukan defensive,
senyuuuuuum tapi jangan cengegesan. Hehe.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wawancara
Anda akan berhadapan
dengan 3 orang interviewer. Saya sendiri tidak mengenal siapa interviewer
saya,tetapi menurut dugaan : 1 interviewer datang dari kalang akademisi (dosen/
pendidik), 1 interviewer (kelihatannya) orang LPDP atau mungkin akademisi juga,
dan yang pasti akan selalu ada adalah 1 psikolog. Mereka bertigalah yang akan
menilai layak tidaknya anda.Dalam interview ini,
anda akan dinilai secara personal, ketiga pasang mata akan menatap anda, melontarkan
pertanyaan (yang bisa saja netral, bisa saja bersifat distraktif) yang
tujuannya untuk mengenal siapa anda.
Dalam interview anda
diberi waktu sekitar 30 – 40 menit, bukan untuk dibantai, tetapi untuk
menunjukkan segala potensi dan value yang anda miliki, untuk memberikan alasan
bahwa LPDP harus memilih anda.Tunjukkan kualitas anda
mulai dari anda melangkahkan kaki ke tempat interview, melangkahlah dengan
percaya diri tapi bukan angkuh. Senyum, jabat tangan ketiga interviewer,
ucapkan salam, kemudian duduk di depan mereka. Jangan lupa eye contact. Hindari
penggunaan kata : eee.. hmmm… errr.. apabila anda sedang buying time buat
berpikir, lebih baik anda mengulang pertanyaan dengan menggunakan kalimat
jawab. Tidak boleh ada raut keraguan yang tampak.
Pertanyaan seputar
interview, menurut saya berdasarkan pada data diri anda dan juga essay yang
anda buat. Kalau saya pribadi, ketika interview, topic essay yang paling
dititikberatkan adalah rencana studi, disusul peran bagi Indonesia, dan sukses
terbesar. Adapun beberapa list pertanyaan yang mungkin ditanyakan antara lain :
- Motivasi anda dalam melanjutkan studi, latar belakang mengapa memilih studi
- Seputar profile anda : prestasi akademis dan non akademis, diminta untuk menceritakan pengalaman organisasi yang berkesan, apa yang anda kerjakan saat ini
- Seputar rencana studi : menjelaskan rencana studi beserta alasannya, mengapa memilih kampus tujuan,plan jangka panjang setelah lulus à nantinya akan dikaitkan dengan bagaimana peran anda bagi Indonesia. Untuk program PPDS ini sayapun sempat ditanya, apakah saya mau untuk ditempatkan di daerah terpencil nantinya. Saya juga diminta untuk memberikan pendapat tentang Masyarakat Ekonomi Asia 2015 di bidang kesehatan tentang masuknya dokter asing ke Indonesia, saya ditanya : mampukah saya bersaing ? bagaimana saya akan bersaing dengan mereka.
- Seputar peran bagi Indonesia : apakah anda sudah berperan? Apa peran anda? Sejauh mana anda bermanfaat bagi orang lain, mengapa? Apa yang dapat anda lakukan untuk memajukan Indonesia?
- Seputar sukses terbesar : saya menuliskan sukses terbesar saya dalam essay sebagai seorang dokter, sehingga saya banyak ditanya “up” and “down” dalam meraih cita – cita ini, tantangan meraih sukses, harapan masa mendatang
- Pertanyaan dari psikolog : beliau banyak menanyakan soal keluarga, anda anak keberapa dari berapa bersaudara, kelebihan kekurangan, coping mechanism saat mendapat suatu masalah, moment apa yang paling membahagiakan bagi anda, bertanya pula tentang orang tua : apakah orang tua memperbolehkan apabila saya ditempatkan di daerah terpencil? Oh ya, beliau juga bertanya kehidupan pribadi seperti : sudah berkeluarga? Anaknya berapa? Atau sudah punya calon? Kapan menikah?. Dan sisanya beliau sangat mengamati bagaimana saya menjawab pertanyaan dari interviewer lain
- Last but not least, anda mungkin akan ditanya : Seandainya anda gagal mendapat beasiswa dari LPDP, apa yang akan anda lakukan?
Begitulah sekiranya
gambaran dari pertanyaan wawancara yang mungkin ditanyakan. Ada suatu pendapat
yang saya kurang setuju tentang wawancara. Ada yang berpendapat, kalau menjawab
pertanyaan wawancara, yang pendek – pendek saja, sesuai pertanyaan, agar tidak
ditanya yang aneh aneh. Saya punya tanggapan berbeda, tidak selalu harus pendek
apa yang kita sampaikan, tapi kita harus pandai memberikan guidance bagi para
interviewer untuk menanyakan hal yang kita kuasai betul. Sehingga, kendali
wawancara ada di kita. Kitalah yang paling mengenal diri kita luar dan dalam,
apapun pertanyaan nya, susah mudah, aneh wajar, kita pasti mampu menjawab.
Yakinlah itu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah
LGD + Wawancara
Kembali bersyukur bahwa
anda sudah melampaui tahapan seleksi. Tetap berdoa dan berserah. Yakinlah Tuhan
memberikan yang terbaik untuk anda. Kalau memang rejeki, anda pasti dapat. Kalau
belum, pasti ada rencana yang lebih baik yang sudah Tuhan sediakan
Demikian yang dapat
saya sampaikan. Post ini sekaligus menutup rangkaian posting saya tentang LPDP.
Semoga apa yang sampaikan dapat memberikan manfaat bagi teman sejawat saya
secara khusus, dan juga para scholarship hunters yang lain.
Sekali lagi semua
posting ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam mengikuti
seleksi LPDP. Semua bisa saja berubah dari apa yang saya tuliskan, sehingga ini
sama sekali bukan jaminan untuk anda. Saya sangat berterimakasih kepada LPDP
yang telah mempercayakan kesempatan baik tersebut pada saya. Perjalanan dan
perjuangan saya tidak berhenti sampai di sini, saya masih harus mengikuti
seleksi PPDS IKA di FK UGM di bulan Maret/April 2015. Semoga Tuhan kembali
menyempurnakan usaha saya dengan mengijinkan saya untuk kembali lolos seleksi
dan diterima dengan selamat di periode perkuliahan Juli 2015. Marilah kita
saling mendoakan satu sama lain. Semoga karuniaNya senantiasa mengiringi
perjalan hidup kita. Amin. J
30.12.2014
Winda
Email : windameye1990@gmail.com; Twitter @windameye
; Facebook : Winda Yanuarni Meye